Saturday, 1 August 2015

Part 2

Setelah sampai jogja, kita pulang. Di jalan entah kenapa hatiku perih sakit tapi tidak ada masalah apa-apa. Menangislah aku. Sampai di kos kau mengusap airmataku. 
Hari-hari tetap baik, walaupun masih banyak tanda tanya di pikiranku tentang sosial mediamu. Tapi aku mencoba diam dan menerima. Tidak lagi aku protes tentang itu. Kita masih sering jalan. Semakin hari semakin membaik lah pokoknya. Dan aku bahagia karena itu. 

Bulan ramadhan pun tiba. Akhirnya aku bisa menjalani bulan ramadhan di jogja sama kamu. Kita pernah ngabuburit di kota ku. Kau memberiku coklat dan air minum. Alhamdulillah bahagia. :) thanks ya. 
Pernah juga waktu itu kau ajak aku buber on the road bersama kawan-kawan organisasimu. Kau ajak aku, seru pokoknya. Kita jalan-jalan, kita makan sate walopun akhirnya aku kekenyangan dan jadi muntah wkwk. Kau antar aku sampai depan rumah. Alhamdulillah bahagia lagi :) 
Esok harinya kita ketemu lagi, kita jalan-jalan pagi bersama adek mu. Alhamdulillah bahagia bersamamu :) 

Tapi setelah itu terjadi lagi hal yang tidak aku inginkan. Siang menjelang sore aku membuka instagram dan gatau lagi kenapa hatiku berkata menyuruh membuka ig mu. Di situ kau mengupload foto dirinya. Terus maksudnya apa? 
Terjadi lagi pertengkaran, yang tidak kau berikan penjelasan kepadaku. Akhirnya kau juga marah kepadaku, aku salah lagi?
Sampai kau bela dia seolah-olah aku penyebabnya.
Lama tidak berkomunikasi, dan aku sudah terbiasa dengan hal itu. Sedih sakit tapi mau gimana lagi. 
Lebaran h+2 kau baru menghubungiku menceritakan tentang keseruan bersama keluargamu dan kesibukanmu. Hari itu juga aku menangis mendengar suaramu yang aku rindukan. Setelah beberapa hari, aku melihat bahwa kau tidak mengikutiku lagi di twitter. Apa lagi coba salahku? 
Aku disuruhnya menghapus semua tentang kamu di sosmed sudah aku turuti. Tapi dia? Seenaknya saja. 
Walopun begitu kenapa kau selalu bilang kalo aku yang pengen dingertiin aku yang selalu jadi pemenangnya? Atas dasar apa kau bilang itu kepadaku? 
Sekarang kalian sudah lega? 
Selamat. 

(Aku itu siapa? kamu itu siapa? dia itu siapa?)
Cerita ini hanya fiktif belaka :D 

No comments:

Post a Comment