Wednesday, 22 July 2015

Pada Akhirnya

Pada akhirnya aku harus menerima kenyataan ini. Kenyataan bahwa aku bukan yang dia mau. Pada akhirnya semua harus berakhir tidak seindah pertemuan awal dulu. Pada akhirnya yang ku perjuangkan harus pergi dari hidupku.
Bukan ini yang ku mau. Tapi apalah aku, aku tak punya kekuatan untuk melawan semua ini. Semua menyudutkan ku harus mengalah. Pada akhirnya, satu dari seribu doaku terkabul, sekarang kau bahagia, walaupun bukan aku yang membuatnya.
Tidak masalah, jika selama ini kau tidak mengerti dalamnya cintaku kepadamu, tidak mengerti tulusnya cintaku kepadamu, karna sikapku tingkahku perjuanganku selama ini sudah cukup menyampaikan bagaimana dalamnya rasa ini kepadamu.
Tidak masalah, jika kau akhirnya pergi demi dirinya. Aku tak pernah membatasi semua itu. Aku sudah pernah bahagia selama ini suka duka menjalani denganmu. Aku juga tidak ingin menjadi pengganggu hubunganmu, karna aku tidak mau dianggap rendahan.
Tapi, ibarat kau pohon, aku daun, dan dia angin. Daun yang jatuh karna angin sudah tidak mungkin kembali lagi di pohon. Daun yang jatuh hanya bisa melihat pohon yang menari-nari karena angin.

No comments:

Post a Comment